Ada orang yang bahagia dengan hartanya, ada yang sengsara juga karena hartanya. Ada juga yang diperbudak oleh hartanya. Islam menjaga agar manusia tidak dikendalikan oleh hartanya sendiri. Kaya ataupun miskin bukan ukuran dalam Islam untuk melihat mulia atau tidaknya manusia di mata Allah Ta’ala.
Hakikatnya kita semua diukur baik tidaknya bukan dari hartanya, tapi bagaimana kita mengendalikan harta kita. Harta bukan simbol kesuksesan, melainkan simbol kesuksesan adalah kemanfaatan harta dan anak–anak yang dititipkan kepada kita. Bagaimanakah lebih jelasnya Islam memandang tentang harta? Mari sahabat Unisia, kita menyimak kajiannya bersama Ust. Priyonggo.