“Sesungguhnya orang-orang yang kafir, harta benda dan anak-anak mereka, sedikit pun tidak dapat menolak (siksa) Allah dari mereka. dan mereka itu (menjadi) bahan bakar api neraka. (Keadaan mereka) adalah seperti keadaan kaum Fir’aun dan orang-orang yang sebelum mereka. Mereka mendustakan ayat-ayat kami; maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Allah sangat keras siksa-Nya. Katakanlah kepada orang-orang yang kafir: “Kamu pasti akan dikalahkan (di dunia ini) dan akan digiring ke dalam neraka Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal. Sesungguhnya telah ada tanda bagi kamu pada dua golongan yang berhadap-hadapan. Satu golongan berperang di jalan Allah dan yang lain golongan kafir yang melihat dengan mata kepala (seakan-akan) orang-orang muslim dua kali lipat jumlah mereka. Allah menguatkan dengan bantuan-Nya siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai penglihatan (mata hati).” (Ali Imran: 10-13).
Sesungguhnya orang-orang yang telah ingkar atau orang-orang kafir itu, harta-harta mereka tidak akan mencukupi mereka dan tidak pula mencukupi anak-anak mereka, dari sedikitpun siksa dan azab Allah. Jadi harta yang banyak yang dikumpulkan orang kafir, banyaknya anak-anak mereka atau aulad disini jika dikaitkan dengan ayat sebelas bisa pulah pengikut atau ummat yang banyak, atau memang dalam pengertian anak-anak kandung itu tidak bisa menyelamatkan dan mencukupi dari siksa Allah. Ini penting sebab bagi orang-orang yang ingkar bisa jadi mereka selalu mengagung-ngagungkan harta serta banyaknya pengikut mereka, seakan-akan banyaknya harta menjadi mudah dalam kenyataannya memang seperti itu jika didunia tapi jika sudah diakhirat harta dan anak itu sudah tidak ada gunanya.
Sahabat Unisia, untuk mengetahui pembahasan ayat yang selanjutnya mari kita simak Tafsir Qur’an bersama Ust. Suprianto Pasir. Semoga bermanfaat.