Wajib bagi setiap muslim untuk mengimani meyakini bahwa Al Quran ini datang dari Allah atau firman dari Allah bukan dari yang lain.
Al-Quran ini memang beda dengan kitab kitab sebelum nya, Al Quran ini adalah kitab yang paling agung dan sempurna.
وَإِنَّهُۥ لَتَنزِيلُ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
نَزَلَ بِهِ ٱلرُّوحُ ٱلْأَمِينُ
عَلَىٰ قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ ٱلْمُنذِرِينَ
بِلِسَانٍ عَرَبِىٍّ مُّبِينٍ
وَإِنَّهُۥ لَفِى زُبُرِ ٱلْأَوَّلِينَ
Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam,
Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril),
Ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan,
Dengan bahasa Arab yang jelas.
Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar (tersebut) dalam Kitab-kitab orang yang dahulu.
Jika kita membaca surat As Syura ayat 192 sampai 196, ini merupakan definisi dari Al-Quran, yaitu bahwa Al-Quran adalah kitab suci yang langsung diturunkan oleh Allah kepada nabi Muhammad melalui malaikat Jibril yang disebut Ar Ruhul Amin di surat tersebut. Dan Al-Quran digunakan oleh nabi Muhammad sebagai pemberi peringatan, dan Al-Quran turun dengan bahasa Arab karena jelas nabi Muhammad juga adalah seorang arab.
Definisi ini terlihat berbeda jika kita bandingkan dengan kitab-kitab yang diturunkan sebelum nya. Kemudian dalam buku kuliah Akidah Islam karangan Yunahar Ilyas menyebutkan, bahwa kitab kitab sebelum Al-Quran cukup untuk diimani saja sudah cukup, tidak harus lebih dari itu. Bahkan kita tidak harus tahu dan melihat sendiri kitab nya tetapi cukup untuk beriman, tetapi kalau Al-Quran tidak. Karena setidak nya ada 5 kewajiban pada Al-Quran ini yang harus kita tunaikan.
Pertama adalah mengimani. Termasuk isi nya. Segala sesuatu yang berasal dari Al-Quran, meskipun terkadang susah diterima akal kita dan pikiran, itu tetap harus kita imani bahwa itu benar. Ada beberapa hal yang di dalam Al-Quran itu dinyatakan sebagai benar, meskipun indera kita tidak bisa menangkap nya seperti hal hal ghaib, tentang Allah, tentang surga neraka , tentang malaikat dan jin, itu semua ada. Dinyatakan dengan tegas di dalam Al-Quran meskipun indera kita tidak bisa mengimani tetapi itu semua benar.
Keimanan itu harus kita tanamkan sebagaimana ketika dulu para sahabat pada awal awal nabi berdakwah ketika nabi bercerita bahwa beliau telah melakukan perjalanan Isra dan Miraj, yaitu dari Mekkah menuju ke Masjid Al-Aqsa dan kemudian naik ke Sidratul Muntaha dalam waktu tidak sampai satu malam, ketika itu banyak sekali para sahabat yang sudah masuk Islam kemudian berpindah lagi menjadi kafir karena tidak percaya dengan kisah itu. Bahkan menjadi hanya satu sahabat yang percaya dengan kejadian itu, yaitu Abu Bakar As Shidiq yang kemudian beliau mendapat gelar orang yang dapat dipercaya. Apapun yang diceritakan dalam Al-Quran walaupun kita susah menerima itu sifat nya wajib, kebenaran itu harus kita yakini meskipun itu ghaib, karena itu hanya disebabkan karena indera kita yang tidak mampu menerima.
Yang kedua, wajib bagi kita untuk membaca sebanyak mungkin Al-Quran. Membaca merupakan sebuah bentuk interaksi dengan Al-Quran. Misal nya kita satu hari membaca satu Juz, satu surat , satu ayat atau satu hari hanya satu halaman itu adalah membaca paling sederhana, membunyikn huruf huruf nya. Istilah Ngaji juga supaya benar juga kita perlu paling tidak ilmu makhroj, ilmu cara mengeluarkan huruf supaya cara membaca nya benar. Kemudian tajwid, bacaan bacaan beserta hukum nya harus kita kuasai supaya membacanya benar.
Tetapi ada juga yang lebih tinggi dari itu yaitu membaca sambil membaca makna nya.
Yang ketiga, kewajiban kita terhadap Al-Quran adalah mempelajari nya. Mempelajari cara membaca nya dan mempelajari tafsir nya. Fenomena menghapal Al-Quran itu bagus, tetapi jangan lupa dipelajari tafsir nya juga, makna nya apa, karena ada beberapa orang yang hafal tetapi tidak mengerti sehingga banyak perilaku maupun tingkah laku keseharian nya yang menyelisihi Al-Quran. Ini penting sekali, sehingga disamping menghafal mestinya kita mempelajari makna nya. Membaca saja sudah berpahala bagus, tetapi jangan berhenti berinteraksi Al-Quran hanya untuk mencari pahala saja meskipun itu bagus. Tetapi juga harus mengakses makna nya. Sebab Al-Quran diturunkan sebagai petunjuk. Kalau kita tidak mengerti makna nya sudah tentu kita tidak memperoleh petunjuk apapun. Dan banyak saya pernah mendata banyak ayat yang viral yang pemahaman nya itu keliru atau tidak tepat, maka dari itu mempelajari makna tafsir itu sangat penting.
Karena ada beberapa hal di Al-Quran itu yang tidak mudah, perlu keilmuan mendalam. Kita yang tidak mumpuni untuk mengakses ilmu itu maka kita perlu untuk membaca tafsir. Tafsir adalah penjelasan ulama yang otoritatif yang mumpuni. Kita tidak boleh menolak tafsir karena tafsir juga merupakan khazanah keilmuan. Kita memahami cara membaca Al-Quran juga dari manusia karena pada awal nya yang mengajarkan membaca Al-Quran ini adalah Nabi kepada para sahabat dan kemudian mengajarkan ke generasi seterus nya dan seterus nya hingga sampai kepada kita pada saat ini.
Yang ke-empat, kita selain mempelajari nya juga harus mengajarkan Al-Quran. Kata Rasulullah jika orang yang paling baik itu adalah orang yang belajar Al-Quran kemudian diajarkan ke orang lain.
Dan yang terakhir kewajiban kita terhadap Al-Quran adalah mengamalkan nya. Sudah pasti orang yang paling mengamalkan Al-Quran adalah Rasullullah Nabi Muhammad. Jadi kewajiban dari mengimani , membaca, mempelajari dan mengajarkan, akhir nya yaitu kita harus bisa mengamalkan.
Jangan berhenti mengajarkan Al-Quran, jangan berhenti menyampaikan kebenaran dan kebaikan dari Al-Quran hanya karena kita belum mampu sempurna mengamalkan nya.
Semua orang mengajarkan ya berusaha supaya dia bisa seperti yang dia ajarkan , watawa saubil haq watawa saubil sab. Yang artinya saling menasihatilah kalian dalam kesabaran dan saling menasihatilah dalam kebenaran.
Sumber : M.Husnaini, S.Pd.I.,M.Pd.I, Ph.D. , Dosen Pendidikan Agama Islam , Fakultas Ilmu Agama Islam, Universitas Islam Indonesia