Surat An Naml ayat 18. ~ Ketika sampai di lembah semut, ratu semut berkata, “ Wahai para semut, masuklah ke dalam sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadarinya.”
Semut semut ini dianugerahi suatu pengetahuan, satu kepandaian bahwa ketika tempat mereka akan dilalui orang, mereka harus meyelamatkan diri. Maksud dari kejadian hal ini adalah, Kita atau seseorang itu tidak bisa terlepas dari usaha kita secara pribadi atau usaha bersama sama kolektif. Dari contoh diatas mungkin semut yang memiliki peran sebagai individu, bisa menjadi pemimpin di kelompok nya itu dan dia tidak akan hanya menyelamatkan dirinya sendiri tetapi juga akan menyelamatkan kelompok nya. Dia akan menyampaikan ke semut semut yang lain , ayo kita harus segera masuk ke sarang sarang, agar tidak terinjak orang yang melintas.
Ini mengajarkan bahwa upaya penyelamatan diri ini dapat dimulai dari diri sendiri , kemudian dilakukan upaya penyelamatan diri secara kolektif atau bersama sama. Jadi dari hal sederhana ini, kisah semut ini mengajarkan kita untuk bersatu padu, saling menjaga, mengutamakan kepentingan umum, diatas kepentingan diri nya sendiri.
Yang kedua adalah, semut ini memberikan contoh tentang nikmatnya berfokus pada proses. Kita sebagai manusia pasti ketika melakukan sesuatu itu pasti ada tujuan nya, tapi disini juga kita sering terlupa bahwa segala sesuatu yang kita capai itu butuh proses. Hal inilah yang dicontohkan oleh sang semut ini. Jika anda penasaran, sahabat Unisia bisa mencoba sendiri jika sedang melihat gerombolan semut yg sedang berjalan melintas dan kita coba berikan penghalang di depan nya, pasti mereka akan berusaha secara kelompok untuk mencari jalan alternatif lain dan mereka pantang menyerah untuk melakukan hal itu. Kita tutup satu jalan, mereka akan mencoba jalan yang lain, kalau pun kita paksa dia maka mereka mungkin akan berbalik tetapi mereka akan tetap berusaha lagi untuk mencapai tujuan nya.
Dari sini kita sahabat Unisia diajarkan jika masing masing dari kita memiliki pertarungan hidup nya masing masing yang berbeda beda. Ketika kita diberikan kemudahan tentu kita akan bersuka cita, tetapi manakala kita menemui hambatan dalam hidup, maka sebaiknya seperti semut ini tadi yang tidak mengenal kata menyerah.
Dan ada kisah yang menceritakan jika semut juga merupakan makhluk yang sangat siap dalam hal apapun, salah satu nya jika semut semut ini hidup di iklim yang berubah seperti musim dingin atau musim panas. Mereka akan berusaha mempersiapkan makanan dahulu sepanjang musim hangat yang kemudian akan mereka bawa dan persiapkan ketika datang nya musim dingin atau musim yang sulit agar koloni kelompok mereka semua tetap dapat bertahan ketika waktu nya tiba.
Hal lain yang sudah diulas dengan karya ilmiah tentang semut ini adalah, mereka mampu melakukan dengan semaksimal mungkin segenap tenaga untuk membawa apapun, walaupun ukuran nya lebih besar dari ukuran individu semut tersebut. Bahkan dengan ukuran 10 atau 20 kali lipat ukuran semut itu sendiri. Disini mengajarkan kepada kita jika semut saja diberikan anugerah kemampuan maka manusia sebenernya juga diberikan anugerah kemampuan dan kepintaran untuk berusaha semaksimal mungkin untuk menghadapi tanggung jawab kita.
Semut sendiri memiliki ratusan spesies, namun mereka secara sosial memiliki sistem kemasyarakatan sendiri yang lengkap dengan pembagian tugas nya masing masing. Ini juga bisa berkaitan dengan manusia yang memiliki tanggung jawab nya masing masing di masyarakat yang saling berkaitan satu dengan lain nya.
Semut juga dikenal memiliki sistem navigasi yang baik. Mereka memiliki kemampuan untuk mendeteksi makanan. Juga memiliki kemampuan mendeteksi sarang musuh. Bahkan kita sebagai manusia ketika melihat semut berjalan bisa terlihat jika mereka selalu memiliki jalur perjalanan nya sendiri, mereka terlihat tidak asal lewat karena tentu sudah memiliki navigator nya bagi kelompok mereka. Mereka memiliki alur perjalanan yang solid ketika akan mendatangi sebuah tujuan, apakah akan melewati jalan yang sudah mereka percayai akan membawa mereka ke tujuan nya dengan pasti sesuai kemampuan nya.
Setiap makhluk hidup pasti memiliki tugas dan kewenangan amanah yang diberikan oleh Allah. Dan Allah pasti memahami bahwa makhluk tersebut akan mampu melakukan tugas itu semua. Semut juga mengenal suku ras dan strata sosial, yang bisa dicontoh juga dalam kita hidup bermasyarakat. Jadi ada semut yang berperan sebagai pemimpin nya, semut yang bertugas sebagai penjaga nya dan semut yang bertugas sebagai pekerja dan lain sebagai nya.
Karakter unik lain dari semut adalah mereka juga mengenal untuk ‘berkorban’ , disini maksud dari berkorban adalah ketika semut ini jika mereka berada di musim yang paceklik atau dalam keadaan yang sangat sangat terpepet maka dia rela untuk mengorbankan dirinya demi semut yang lain atau sang ratu semut. Disini semut dapat mengajarkan kita untuk selalu dapat mengedepankan kepentingan bersama sama , kemaslahatan bersama diatas kepentingan kita sendiri. Dengan sebatas kemampuan kita yang sekiranya bisa mengutamakan kemaslahatan bagi banyak pihak.
Yang unik terakhir dari semut adalah, mereka memiliki 2 perut. Perut yang pertama berguna untuk menyimpan makanan bagi kebutuhan dia sendiri, sementara perut yang lainnya berguna untuk menyimpanan makanan yang bisa dibagikan ke semut lain nya.
Jadi itulah sahabat Unisia, ada tiga kata kunci yang coba kita kaitan disini, salah satunya adalah kita belajar banyak hal dalam pengelolaan, dalam ber Islam secara individu maupun secara kolektif bersama sama. Kita dapat mengambil banyak hikmah dari semut ini karena memang secara sains juga sudah banyak penelitian yang dilakukan oleh banyak ilmuwan dunia dengan hewan kecil ini.
Ada tiga poin yang bisa kita ambil, yang pertama kita sebagai individu kita mendapat pengajaran dari semut supaya jangan menyerah. Senantiasa melihat ke depan, kita tetap berpikir positif dan coba untuk lakukan semua yang bisa dilakukan semaksimal kita selama hal itu tidak dilarang dalam agama kita. Yang kedua adalah dalam segi manajemen yang sangat menginspirasi kita dalam mengajarkan fungsi monitoring dan evaluasi. Kita harus mengenali kondisi yang terjadi saat ini dan yang akan terjadi ke depan, seperti cerita semut semut tadi yang mereka selalu menyiapkan makan untuk musim berikut nya yang sudah disiapkan jauh hari sebelum nya sebelum terjadi nya pergantian musim. Kemudian dari koloni semut ini juga mengajarkan kita dengan adanya keterkaitan yang kuat antara kita sebagai makhluk sosial, untuk bekerja sama, saling percaya , bahkan dalam ber Islam pun ada juga beribadah yang dilakukan secara berjamaah.
Dalam menjalankan ibadah dan untuk mencapai keridhoan dari Allah itu pun juga bisa kita sengkuyung bareng bersama orang orang di sekitar kita. Apapun kontribusi, apapun yang bisa kita kerjakan sesuai dengan porsi kita itu juga merupakan suatu upaya yang bisa didapat dari pelajaran semut ini, yang dapat kita kerjakan secara ber muamalah , berjamaah. Itu adalah hikmah yang dapat kita petik dari makhluk semut yang bisa kita kaitkan dengan pengelolaan manajemen dan dalam bagaimana kita beraktivitas sebagai seorang muslim.
Sumber : Ustadzah Andriyastuti Suratman, SE., M.M , Dosen Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia