Kita masuk bulan ramadhan, banyak kemuliaan di bulan ramadhan ini salah satu nya disebut sebagai bulan penuh magfirah. Jadi magfirah itu artinya ampunan. salah satu keistimewaan bulan ramadhan itu tercermin di dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, Rasullah bersabda , “Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan imanan wahdi syaban, maka Allah akan mengampuni dosa dosa nya yang telah lalu”.
Tentang magfirah ini sendiri tidak lepas dari keistimewaan ramadhan yang ini para sahabat nabi dulu itu sangat berharap datang nya bulan ramadhan. Disebutkan oleh Ibnu Rajab menyebutkan keterangan dari Mu’alla bin Al-Fadhl, beliau mengatakan bahwa dulu para sahabat itu selama enam bulan sebelum datang nya ramadhan, mereka berdoa kepada Allah agar dipertemukan dengan bulan ramadhan. Allahumma sallimni li ramadhaana wa sallim lii ramadhaana wa tasallamhu minni mutaqobbalan . Ya Allah antarkan lah aku sampai ke ramadhan dan antarkan ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amal ku di bulan ramadhan. Mereka bersemangat dan sangat berkeinginan untuk dimasukkan ke dalam bulan ramadhan ini.
Ini menarik, kenapa orang-orang sholeh terdahulu, para sahabat, para tabiyin, generasi terbaik umat jaman dahulu sangat bersemangat ingin meraih magfirah di bulan ramadhan itu. Salah satu nya dijelaskan di dalam sebuah hadist, menceritakan bahwa ada dua orang sahabat yang sebelumnya tidak beriman atau belum muslim, kemudian datang kepada Rasulullah, kemudian mereka masuk Islam berbarengan. Karakter dua sahabat ini agak berbeda. Sahabat yang pertama sangat bersemangat dalam menjalankan ajaran agama Islam, dan kemudian sahabat yang satu ini juga bersemangat dalam berjuang berjihad di jalan Allah. Sampai akhir nya beliau ini syahid di medan perang. Sedangkan sahabat yang satu nya lagi biasa-biasa saja, beliau tetap menjalankan semua ajaran Islam, menjalankan perintah agama, hanya saja berbeda semangat nya dibandingkan dengan sahabat yang satunya tadi, dan beliau tidak menemukan takdir nya syahid di jalan Allah dan kemudian wafat satu tahun kemudian. Kemudian sahabat yang menceritakan ini bermimpi suatu malam bahwa melihat kedua nya ini sudah di pintu surga. Kalau dalam bayangan kita ini siapa yang pertama kali masuk surga? Ternyata dalam kisah ini yang dipersilahkan masuk surga ini malah sahabat yang kedua, sahabat yang biasa biasa saja tidak meninggal syahid di medan perang. Mimpi ini kemudian diceritakan kepada orang-orang. Kemudian ini diceritakan kepada sahabat-sahabat lain kemudian orang heran. Kenapa bisa yang masuk surga duluan bukan sahabat yang syahid di jalan Allah? Diceritakan kepada Rasul, kemudian Rasul balik bertanya, Apa yang membuat kalian heran? Kemudian dijawab oleh rasul bahwa bukankah yang satu ini menemui bulan ramadhan dalam hidup nya pada satu tahun kemudian? Nah hal inilah yang menyebabkan perbedaan itu. Jadi bahkan disebutkan oleh Rasulullah bahwa perbedaan kedudukan antara kedua seperti langit dan bumi. Lebih tinggi sahabat yang kedua. Hal penting nya adalah karena beliau sahabat yang kedua masih dapat menemui ramadhan yang selanjut nya.
Ini untuk menunjukan bahwa ternyata kesempatan kita menemukan ramadhan berpeluang meninggikan derajat kita, seusai dengan cerita dari hadist ini yang menjelaskan perbedaan derajat pada kita dengan datang nya bulan ramadhan. Hal ini juga menjelaskan alasan para sahabat selalu berdoa pada enam bulan sebelumnya agar mereka semua dapat menemui bulan ramadhan. Sahabat Unisia, ini menunjukkan betapa bulan ramadhan itu menjadi sebuah momentum yang sangat istimewa dan sangat spesial yang ditunggu-tunggu. Karena salah satu keistimewaan nya itu adalah dibuka nya pintu-pintu ampunan. Pintu-pintu ampunan yang masya Allah sangat kita butuhkan.
Kenapa kita butuh ampunan? Karena manusia itu sendiri tidak terlepas dari dosa. Tidak ada seorang manusiapun yang boleh mengatakan dirinya bebas dari dosa. Tapi kemudian disisi lain Allah itu maha pengampun. Allah memiliki sifat Al-Gafur, sifat untuk memberikan ampunan. Allah mencintai orang-orang yang meminta ampunan, orang-orang yang bertaubat. Inilah gambaranya sehingga dosa-dosa itu sudah dijanjikan akan diampuni oleh Allah di bulan ramadhan ini. Ini semua merupakan keistimewaan dari bulan ramadhan itu. Jika kita jalan kan dengan ilmu di bulan puasa ini insya Allah kita akan mendapatkan esensi nya, mendapatkan manfaat dari puasa kita sekaligus mendapatkan tujuan dari berpuasa itu. Semoga bermanfaat , Wallahualam bissawab .
Sumber : Dr. Subhan Afifi, S.Sos., M.Si , dosen Ilmu Komunikasi, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia