Sahabat Radio Unisia yang dirahmati Allah!
Manusia memang merupakan makhluk sosial. Menurut sosiolog, manusia adalah “homo homini sosius” atau dengan istilah lain, “zoon politicon”. Artinya, sebagai manusia kita tidak mungkin untuk hidup sendirian. Untuk dapat menjalani hidup, kita membutuhkan manusia lainnya. Karena manusia sejatinya saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya.
Allah sendiri dalam al-Quran secara eksplisit memang menegaskan bahwa menciptakan manusia dan menjadikannya bersuku-suku dan berbangsa-bangsa. Bahkan di dalam al-Quran Allah kerap menggunakan dhamir bahasa Arab yang sifatnya jamak, seperti “kum” (kalian) atau “hum” (mereka). Ini menunjukkan memang manusia tidak dapat hidup tanpa berjamaah.
Namun demikian Sahabat Radio Unisia, hal ini bukan berarti kita bergantung kepada manusia atau orang lain dalam menjalani hidup. Tempat bergantung kita satu-satunya tetap Allah. Dengan ikatan janji suci, syahadat tauhid, kita berarti meengakui bahwa hanya Allah lah tempat bergantung, karena Dial ah Tuhan Yang Maha Kuasa.
Ketahuilah, bergantung kepada manusia hanya akan mendatangkan kekecewaan. Sebab sejatinya manusia tidak memiliki daya kekuatan apapun kecuali atas izin Allah. Artinya otoritas tertinggi atas daya kekuatan tetap pada Allah. Lalu bagaimana bisa kita bergantung kepada orang lain, padahal orang itu itu juga tidak dapat bergantung kepada dirinya sendiri?!
Ali bin Abi Thalib pernah mengatakan, “Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia.”
Sahabat Radio Unisia, perkataan Ali bin Abi Thalib ini perlu kita renungkan secara mendalam, jika kita masih ingin bergantung kepada manusia. Wallahu’alam.[]
Oleh: Ahmad Sadzali