Your browser does not support the audio element.
Radio Unisia
  • Home
  • Audio
    • FIQIH
    • HADIS
    • KAJIAN
    • MUTIARA IMAN
    • PENCERAHAN
    • SIRAH
    • TAFSIR
    • TASAWUF
  • Artikel
    • Mausu’ah
    • Hikmah
  • Tafsir UII
    • Artikel Tafsir UII
    • Audio Tafsir UII
  • Jadwal
    • Harian
    • Mingguan
  • Profil
    • Struktur Manajemen
    • Ihwal
    • Kontak
    • Visi Misi Radio Unisia

Dua Tegukan Sabar

Posted on August 23, 2018 by admin

Sahabat Radio Unisia, kita semua tentu mengenal kata ‘sabar’. Kata ini mudah diucapkan, tapi sulit dilakukan. Begitu mudah kita melontarkan kata ini kepada orang lain, tapi begitu susah diri kita melakukannya jika di posisi orang itu. Maka tak jarang, sabar hanyalah dijadikan sebagai pemanis bibir jika orang lain sedang marah atau tertimpa musibah.

Imam Hasan Bashri pernah berkata: “Tidaklah seorang hamba mencicipi tegukan yang lebih agung daripada seteguk kebijaksanaan saat marah dan seteguk kesabaran saat mendapat musibah.”

Marah dan musibah memang merupakan dua kondisi yang harus dimasuki sabar. Menahan emosi saat marah, lalu bersikap sabar, adalah suatu keutaman yang sangat luar biasa. Di zaman Rasul, seorang laki-laki berkata kepada Nabi Muhammad SAW: “Berilah aku wasiat”. Beliau menjawab, “Engkau jangan marah!” Orang itu mengulangi permintaannya berulang-ulang, kemudian Nabi bersabda: “Engkau jangan marah!”

Saat ditimpa musibah, sabar juga harus hadir. Tidak ada satu orang beriman pun yang tidak diuji oleh Allah. Musibah adalah salah satu cara untuk menguji keimanan. Apakah ia tetap beriman dengan musibah, ataukah ia akan putus asa dari harapan iman. Apakah musibah itu semakin mendekatkan dirinya kepada Allah, atau malah semakin menjauh.

Sabar adalah obat pertama dalam musibah, sebelum obat-obat lainnya. Hanya dengan sabar lah, menjadikan orang yang terkena musibah dapat kuat menghadapinya. Tanpa sabar, orang yang tertimpa musibah dapat mendapatkan musibah-musibah susulan.

Oleh karena itulah Sahabat Radio Unisia, kita perlu menanamkan sifat sabar. Sabar perlu dilatih. Jika suatu saat kita dihadapkan dua kondisi ini, marah dan musibah, kita dapat dengan mudah untuk bersabar.Wallahu’alam.[]

Oleh: Ahmad Sadzali

Posted in Hikmah

Post navigation

Pangkal dan Cabang Keburukan
Berharap kepada Manusia

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

pondok pondok pondok pondok pondok pondok pondok pondok
PT. UNISIA MEDIA UMAT
FREKUENSI: AM STEREO 1179 KHZ
OFFICE / STUDIO: KAMPUS UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA, LT. II SAYAP TIMUR
JL. DEMANGAN BARU NO. 24 YOGYAKARTA 55281
PHONE: 0274-545196 SMS: 0822 2192 9779