Sahabat Radio UNISIA yang budiman. Semoga kita selalu dalam keridhaan dan rahmat Allah ya. Amiin…!
Bagi umat Islam, siapa yang tidak tau Masjid Nabawi? Tentu semua tau kan. Itu karena Masjid Nabawi merupakan salah satu bagian dari sejarah Islam yang tidak bisa dilupakan. Apalagi bagi yang sudah pernah umrah atau haji, setidaknya pasti pernah shalat di Masjid Nabawi.
Masjid Nabawi dibangun oleh Nabi Muhammad SAW. Masjid ini merupakan salah satu masjid yang utama bagi umat Muslim setelah Masjidil Haram di Mekkah, lalu setelahnya Masjidil Aqsa di Yerusalem. Masjid ini juga merupakan Masjid terbesar ke-2 di dunia, setelah Masjidil Haram di Mekkah.
Masjid Nabawi adalah masjid kedua yang dibangun oleh Rasulullah S.A.W, setelah Masjid Quba yang didirikan dalam perjalanan hijrah dari Mekkah ke Madinah. Masjid Nabawi dibangun sejak saat-saat pertama Rasulullah S.A.W. tiba di Madinah, tepatnya di tempat unta tunggangan Nabi SAW menghentikan perjalanannya.
Lokasi itu semula adalah tempat penjemuran buah kurma milik anak yatim dua bersaudara Sahl dan Suhail bin ‘Amr, yang kemudian dibeli oleh Rasulullah SAW untuk dibangunkan masjid dan tempat kediaman beliau.
Awalnya, masjid ini berukuran sekitar 50 m × 50 m, dengan tinggi atap sekitar 3,5 m. Rasulullah SAW turut membangunnya dengan tangannya sendiri, bersama-sama dengan para shahabat dan kaum muslimin. Tembok di keempat sisi masjid ini terbuat dari batu bata dan tanah, sedangkan atapnya dari daun kurma dengan tiang-tiang penopangnya dari batang kurma.
Sebagian atapnya dibiarkan terbuka begitu saja. Selama sembilan tahun pertama, masjid ini tanpa penerangan di malam hari. Hanya di waktu Isya, diadakan sedikit penerangan dengan membakar jerami.
Kemudian melekat pada salah satu sisi masjid, dibangun kediaman Nabi SAW. Kediaman Nabi ini tidak seberapa besar dan tidak lebih mewah dari keadaan masjidnya, hanya tentu saja lebih tertutup.
Selain itu ada pula bagian yang digunakan sebagai tempat orang-orang fakir-miskin yang tidak memiliki rumah. Belakangan, orang-orang ini dikenal sebagai ahlussufah atau para penghuni teras masjid.
Setelah itu berkali-kali masjid ini direnovasi dan diperluas. Renovasi yang pertama dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab pada tahun 17 Hijriyah, dan yang kedua oleh Khalifah Utsman bin Affan pada tahun 29 Hijriyah.
Di zaman modern, Raja Abdul Aziz dari Kerajaan Saudi Arabia meluaskan masjid ini menjadi 6.024 m² pada tahun 1372 Hijriyah. Perluasan ini kemudian dilanjutkan oleh penerusnya, Raja Fahd pada tahun 1414 H, sehingga luas bangunan masjidnya hampir mencapai 100.000 m², ditambah dengan lantai atas yang mencapai luas 67.000 m² dan pelataran masjid yang dapat digunakan untuk salat seluas 135.000 m². Masjid Nabawi kini dapat menampung kira-kira 535.000 jemaah.
Sahabat Radio UNISIA yang budiman, Masjid Nabawi ini memiliki keistimewaan dan keutamaan juga loh. Keutamaannya telah dinyatakan oleh Rasulullah SAW langsung. Misalnya sebagaimana dalam hadis yang diterima dari Jabir ra. (yang artinya):
“Satu kali salat di masjidku ini, lebih besar pahalanya dari seribu kali salat di masjid yang lain, kecuali di Masjidil Haram. Dan satu kali salat di Masjidil Haram lebih utama dari seratus ribu kali salat di masjid lainnya.” (Riwayat Ahmad).
Kemudian ada hadis juga dari Anas bin Malik bahwa Nabi S.A.W bersabda (yang artinya):
“Barangsiapa melakukan salat di mesjidku sebanyak empat puluh kali tanpa luput satu kali salat pun juga, maka akan dicatat kebebasannya dari neraka, kebebasan dari siksa dan terhindarlah ia dari kemunafikan.” (Riwayat Ahmad dan Thabrani).
Dan juga hadis dari Sa’id bin Musaiyab, yang diterimanya dari Abu Hurairah, bahwa Nabi S.A.W bersabda (yang artinya):
“Tidak perlu disiapkan kendaraan, kecuali buat mengunjungi tiga buah masjid: Masjidil Haram, masjidku ini, dan Masjidil Aqsa.” (Riwayat Bukhari, Muslim dan Abu Dawud)
Nah, di dalam Masjid Nabawi ini ada suatu tempat yang sangat penting dan insyaAllah mengandung banyak barokah. Tempat itu disebut dengan Raudhah. Raudlah terletak di antara mimbar Rasulullah dengan makam atau dahulu rumahnya Rasulullah SAW.
Dalam sebuah hadis yang diterima dari Abu Hurairah, bahwa Nabi S.A.W bersabda (yang artinya):
“Tempat yang terletak di antara rumahku dengan mimbarku merupakan suatu taman di antara taman-taman surga, sedang mimbarku itu terletak di atas kolamku.” (Riwayat Bukhari)
Rasulullah SAW dimakamkan di tempat meninggalnya, yakni di tempat yang dahulunya adalah kamar Ummul Mukminin Aisyah ra., isteri Nabi. Kemudian berturut-turut dimakamkan pula dua shahabat terdekat beliau di tempat yang sama, yakni Abu Bakar Al-Shiddiq dan Umar bin Khattab.
Karena perluasan-perluasan Masjid Nabawi, ketiga makam itu kini berada di dalam masjid, yakni di sudut tenggara atau sebelah kiri depan masjid. Sedangkan Aisyah dan kebanyakan shahabat yang lain, dimakamkan di pemakaman umum Baqi. Dahulu terpisah cukup jauh, kini dengan perluasan masjid, Baqi jadi terletak bersebelahan dengan halaman Masjid Nabawi.
Nah begitulah Sahabat Radio UNISIA, sekilas tentang Masjid Nabawi. Semoga kita semua bisa shalat di Masjid Nabawi dan berziarah ke makam Rasulullah SAW. “Ya Allah, mudahkanlah langkah kami untuk berziarah ke Makkah dan Madinah!” Aaamiiinn…!