Sahabat Radio Unisia, orang sering bilang bahwa dunia itu fana. Arti fana adalah lenyap, hancur atau sirna. Dunia yang fana berarti dunia yang suatu saat akan sirna. Kehidupan di dalamnya menjadi lenyap. Makhluk-makhluk mengalami kehancuran. Mereka berpindah ke alam lainnya selain dunia.
Kehidupan dunia hanyalah sementara. Kehidupan dunia hanyalah jembatan menuju kehidupan setelahnya. Tidak ada satupun yang kekal di dalamn dunia. Termasuk semua apa yang kita miliki. Harta, benda, termasuk diri kita sendiri, pada akhirnya akan musnah.
Banyak dari kita yang sudah paham betul tentang hal tersebut. Kita bahkan mengetahui dalil-dalil atas ketidakkekalan alam dan kehidupan ini. Semuanya pasti berujung.
Namun sayangnya Sahabat Radio Unisia, banyak juga dari kita yang tidak mengaplikasikan pengetahuan tersebut ke dalam setiap perbuatan. Sebenarnya kita paham bahwa kehidupan dunia ini fana, tapi perbuatan kita di dunia seakan mengatakan bahwa kehidupan itu kekal. Cara kita mengejar dunia menunjukkan seakan dunia itu abadi.
Bagi orang kaya, cara memperoleh dan menjaga hartanya seakan harta itu tidak akan pernah sirna. Harta yang dimiliki begitu dibanggakan dan bahkan kerap dipamerkan. Seolah-olah harta itu akan menemani dirinya selalu.
Bagi kita yang miskin, seolah sedikitnya harta yang kita miliki merupakan suatu kehinaan. Tanpa sadar mungkin kita kerap menyesali dan meratapi nasib kemiskinan yang kita terima. Apalagi ketika membandingkannya dengan orang kaya, tak sedikit dari kita yang menaruh perasaan iri dan berandai-andai menjadi orang kaya juga.
Harta sesungguhnya hanyalah ujian bagi kita. Kita pun tahu persis akan hal tersebut. Imam Hasan Bashri mengatakan: “Andai Allah SWT menghendaki tentulah Dia jadikan kalian semua orang-orang kaya, tidak ada yang miskin. Dan andai Dia menghendaki, tentulah Dia jadikan kalian semua miskin, tidak ada yang kaya. Tapi Dia menguji sebagian kalian dengan sebagian yang lain.”
Dari perkataan Hasan Bashri ini dapat dipahami bahwa orang kaya adalah ujian bagi orang miskin, dan sebaliknya orang miskin juga ujian bagi orang kaya. Sedangkan orang yang mampu lulus dari ujian ini adalah orang yang memandang apa-apa yang dimilikinya tidaklah kekal, namun fana dan suatu saat nanti akan musnah. Karena ia memandang dengan pandangan yang fana, maka ia dapat ikhlas terhadap apapun yang terjadi pada dirinya dan apa-apa yang dimilikinya.
Allah SWT berfirman yang artinya: “Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.“ (Al-Anbiya’ :35).
Oleh: Ahmad Sadzali