Syeikh Abdul Wahhab Asy-Sya’rani suatu saat disarankan oleh sang guru, yakni Syeikh Al Islam Zakariya Al Anshari untuk manghafal Raudh Ath Thalib, sedangkan sebelumnya Syeikh Asy Sya’rani telah hafal Minahaj Ath Thalibin. “Ia adalah kitab tebal”, jawab Syeikh Asy Sya’rani.
Syeikh Zakariya Al Anshari pun menjawab,”Bersegeralah dan bertawakallah, sesungguhnya setiap orang yang bersungguh-sungguhakan memperoleh bagiannya.”
Syeikh Asy Sya’rani pun mengahafal kitab tersebut, sampai di Bab Al Qadha, dan ia pun menggeluarkan darah karena kehabisan suara karena menghafal, sehingga sang guru pun menyarankan untuk berhenti. (Thabaqat Al Kubra, 2/223).*
Sumber: hidayatullah.com